coretan sederhana
Aku Vs Angin
22:45:00
Aku berdiri di bukit yang sangat tinggi
Memandangi mereka yang berada di bawah
Kecil, sangat kecil !
Kulihat mereka dari sini, sepertinya telapak kakiku sudah
cukup untuk membinasakan kepala mereka.
Lidahku mengucap beberapa kata yang disulam apik oleh angin
menjadi sebuah puisi yang manis
Tinggi mengayun dalam berbagai rasa puisi kata-kataku dibawa
lari oleh angin untuk disampaikan ke telingamu
Sayangnya angin tergesa-gesa..
Kecepatannya sudah menyusutkan suaraku hingga kata-katanya
tak terdengar
Aku memandangi lagi mereka yang berada di bawah.
Jika ku lemparkan sepatuku akankah mengenai kepala salah
seorang dari mereka?
Atau ikut terbawa angin dan mendarat di kepalamu sudah dalam
ukuran yang sangat kecil?
Atau tinggal tersisa sehelai kain mungkin
Ingat kertas yang pernah kau tulisi untukku?
Memang sudah lama, sangat-sangat lama
Tapi masih ku simpan hingga angin menerbangkannya
Hingga huruf-hurufnya berceceran menyisakan kertas lusuh
yang jatuh di tempat sampah
Kertas lusuh itu langsung diserbu oleh tikus-tikus penghuni
tempat sampah yang telah mengiranya makanan
Lihat? Tikus-tikus juga menyukainya apalagi Aku?
Aku sangat-sangat menyukainya,
Tulisan kamu,
Saat umurmu belum cukup tinggi untuk meraih ambang pintu,
Hingga harus meminta tolong pada orang lain yang lebih
tinggi untuk membukakan pintunya.
Begitu polos, lugu, namun sangat lucu dan manis
Terkadang Aku ingin mengabadikan tulisanmu bagai peninggalan
sejarah yang sangat berharga
Dan kelak akan datang orang menawarkan harga yang sangat
mahal untuk itu
Sayangnya Aku ceroboh,
Dan aku merugi..
Tidak, aku tidak ingin menyalahkan angin
Hanya saja dia sering sedikit nakal
Dengan isengnya menyampaikan suaraku dengan kata-kata yang
dia buat berbeda dengan apa yang sebenarnya ingin aku sampaikan
Akhirnya kamu tidak tahu
Tidak pernah tahu yang sebenarnya
0 komentar