Aku Vs Angin

Aku berdiri di bukit yang sangat tinggi Memandangi mereka yang berada di bawah Kecil, sangat kecil ! Kulihat mereka dari sini, s...



Aku berdiri di bukit yang sangat tinggi
Memandangi mereka yang berada di bawah
Kecil, sangat kecil !
Kulihat mereka dari sini, sepertinya telapak kakiku sudah cukup untuk membinasakan kepala mereka.

Lidahku mengucap beberapa kata yang disulam apik oleh angin menjadi sebuah puisi yang manis
Tinggi mengayun dalam berbagai rasa puisi kata-kataku dibawa lari oleh angin untuk disampaikan ke telingamu
Sayangnya angin tergesa-gesa..
Kecepatannya sudah menyusutkan suaraku hingga kata-katanya tak terdengar


Aku memandangi lagi mereka yang berada di bawah.
Jika ku lemparkan sepatuku akankah mengenai kepala salah seorang dari mereka?
Atau ikut terbawa angin dan mendarat di kepalamu sudah dalam ukuran yang sangat kecil?
Atau tinggal tersisa sehelai kain mungkin

Ingat kertas yang pernah kau tulisi untukku?
Memang sudah lama, sangat-sangat lama
Tapi masih ku simpan hingga angin menerbangkannya
Hingga huruf-hurufnya berceceran menyisakan kertas lusuh yang jatuh di tempat sampah

Kertas lusuh itu langsung diserbu oleh tikus-tikus penghuni tempat sampah yang telah mengiranya makanan
Lihat? Tikus-tikus juga menyukainya apalagi Aku?
Aku sangat-sangat menyukainya,

Tulisan kamu,
Saat umurmu belum cukup tinggi untuk meraih ambang pintu,
Hingga harus meminta tolong pada orang lain yang lebih tinggi untuk membukakan pintunya.
Begitu polos, lugu, namun sangat lucu dan manis

Terkadang Aku ingin mengabadikan tulisanmu bagai peninggalan sejarah yang sangat berharga
Dan kelak akan datang orang menawarkan harga yang sangat mahal untuk itu
Sayangnya Aku ceroboh,
Dan aku merugi..

Tidak, aku tidak ingin menyalahkan angin
Hanya saja dia sering sedikit nakal
Dengan isengnya menyampaikan suaraku dengan kata-kata yang dia buat berbeda dengan apa yang sebenarnya ingin aku sampaikan
Akhirnya kamu tidak tahu
Tidak pernah tahu yang sebenarnya



Baca Juga yang Ini

0 komentar