Mengerti Hati
15:31:00
15:31:00
Senyumannya, bola matanya, hidung mancungnya, potongan poninya, dan rambut hitam sepunggung yang dibiarkannya tergurai sesekali diacak-acak oleh angin selagi asik bercerita. Sudah bertahun-tahun nampaknya, Gue selalu menjadi kotak saran saat dia memaksa gue untuk menemaninya makan siang di warung lesehan samping kampus. Kemudian dia mendadak menjadi manusia paling baik se-Bandung raya dengan membayar sepiring nasi beserta ayam asam-manis...